Training manajemen risiko K3 memberikan pemahaman dan panduan praktis dalam implementasi manajemen risiko K3. Methode training dengan simulasi dan praktik untuk penerapan di pekerjaan.
Tujuan Training
- Peserta dapat memahami pengertian dan fungsi risiko K3
- Peserta dapat memahami teknik identifikasi bahaya baik dalam setiap tahapan kerja maupun dalam lingkup perusahaan
- Peserta dapat membuat Program pengendalian bahaya
- Peserta dapat mengimplementasikan program risiko K3 dalam lingkungan kerja atau perusahaan
Manfaat Training
- Mampu mengidentifikasi potensi-potensi bahaya di setiap bidang kerja
- Mampu menilai risiko dan potensi bahaya yang mungkin timbul
- Mampu mengendalikan risiko sesuai dengan norma K3 sehingga dapat menciptakan perilaku & kondisi kerja yang aman sehingga dapat mencegah kejadian, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja
- Menciptakan kesadaran dikalangan karyawan dan membentuk budaya safety dilingkungan kerja.
- Mengurangi kecelakaan ditempat kerja
- Menghemat biaya dengan proaktif bukan reaktif.
- Mampu menyusun dokumen tentang risiko K3
Materi Training
- Tinjauan tentang kesehatan kerja dan system manajemen keselamatan
- Definisi dan konsep Risiko K3
- Proses Identifikasi Risiko K3
- Qualitative Risk Matrix
- Hierarchy of Control
- Aplikasi Risiko K3 dalam operasional perusahaan
- Alat dan teknik identifikasi bahaya
- Jenis-jenis bahaya : kimia, fisik, biologi, ergonomic, mechanical, electrical, machinery, psychosocial
- Penilaian dan analisa risiko : tingkat risiko kerja, pertimbangan kemungkinan risiko kerja, severity consideration
- Evaluasi risiko berdasarkan langkah-langkah pengendalian yang ada : engineering, administrative, personal protective equipment, risk category summation
- Risk control approach : risk control hierarchy, elimination, substitution, objectives setting
Methode Training
- Pemahaman konsep
- Simulasi implementasi
- Diskusi dan tanya jawab
Profile Trainer
Trainer yang memberikan training berpengalaman dan expert yang memiliki pengalaman memberikan konsultasi dan praktisi dalam penerapan implementasi sehingga peserta training dapat langsung berdiskusi terkait penerapan di pekerjaannya dan sharing terkait kendala-kendala dalam penerapan di pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan peserta training mendapat manfaat lebih dan langsung dapat menerapkan di pekerjaannya setelah mengikuti training.